Kisah-kisah Keteladanan

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Sabtu, 16 April 2011

Bisikan Nurani

Kini saatnya engkau kembali wahai diri yang malang, tak ada lagi yang harus kau cari dalam dunia yang fana ini, semuanya hanya senda gurau yang melenakan, engkau tidak akan mendapatkan kebahagiaan dengannya. Segeralah kembali, kembalilah, kembalilah dalam pangkuan iman yang akan membawamu kepada kebahagiaan hakiki. Kembalilah meskipun kau telah pergi sangat jauh, masih ada jalan yang bisa kau tempuh untuk kembali. Kembali kepada fitrah dirimu yang suci walaupun perjalananmu akan menyisakan babak-babak kepiluan lain, tapi yakinlah bersama itu akan ada keindahan yang menyelinap dalam hatimu, meskipun untuk meneguhkan langkahmu akan ada tantangan besar yang harus kau hadapi. Tapi jadikanlah itu sebagai pengorbananmu untuk menebus segala dosamu.


Kini kau telah sampai di usiamu yang semakin mendekati ajal, sepanjang usia itu kau lumuri dengan kotoran dosa, sungguh tak ada guna hidupmu selama itu. Kini yang tersisa hanya beberapa hari saja, beberapa jam, beberapa menit atau bahkan beberapa detik lagi. Hanya Allah yang tahu kapan ajalmu akan tiba, kau hanya bisa menunggu. Segeralah bersihkan dirimu dengan menghadap Allah SWT, sambutlah ampunan dan rahmat-Nya. Bertobatlah kepada-Nya dengan semurni-murninya (nasuha), dengan berhenti dari perbuatan dosamu, menyesalinya, kemudian bertekad untuk tidak mengulanginya lagi, dan jika ada hak-hak manusiawi yang kau rampas, maka kembalikanlah. Ini adalah kesempatan terakhirmu, janganlah engkau kembali menggoreskan tinta-tinta dosa dalam lembar-lembar hidupmu yang baru. Kini saatnya kau bangun kembali hidupmu yang telah hancur menjadi kehidupan yang lebih kokoh di atas landasan Tauhid. Bersihkanlah dirimu, lalu jadilah seorang muslim yang sempurna. Selalulah engkau menghamba kepada Allah Azza wa Jalla dengan penghambaan yang sejati. Selalu dekat dengan-Nya, menumpahkan segala energi cinta kepada-Nya, senantiasa berharap ridha-Nya dan merasa takut akan siksa-Nya. Wahai diriku, kembalilah!

Wahai jiwa yang kotor karena lumpur dosa, kejarlah ketertinggalanmu dengan melakuan amal terbaik dan terus menerus tanpa pernah kenal kata henti. Itulah nafas kehidupanmu yang mesti selalu kau hembuskan. Lakukanlah segera tugas-tugas yang Allah perintahkan kepadamu berupa; taubat kepada-Nya, memperbaiki diri, memperbaharui iman, beramal shaleh, berhijrah dan berjihad di jalan-Nya, serta jauhilah larangan-larangannya.

Tutuplah lembaran kelam masa silam, jika engkau bertaubat dengan setulus hati, maka Allah SWT akan mengganti semua keburukanmu menjadi kebaikan. Ini adalah janji Allah, Ia tidak akan pernah menyalahi janji-Nya.

Resapilah kembali setiap hembusan nafasmu, bukalah matamu untuk menatap dalam-dalam keadaan dirimu, buka pula hatimu untuk merasakan apa yang tengah terjadi pada dirimu, yang betapa mirisnya kehidupanmu, sadarilah bahwa dirimu hanya mengikuti hawa nafsu saja yang hina dan tak kunjung membawamu kepada kebahagiaan, dengarkanlah suara hatimu yang telah kau isi dengan keimanan, barengi dengan pikiran akal sehatmu, lalu menangislah sejadi-jadinya di hadapan
Tuhanmu yang telah kau durhakai.

Kapan lagi kau akan merasa takut terhadap siksa Tuhanmu yang sangat keras, mengapakah tidak ada rasa kengerian yang sangat ketika kau berhadapan dengan kekuasaan-Nya. Sudah saatnya kau hentikan segala amal burukmu yang mengancam keselamatan dirimu. Kau adalah hamba dan Allah adalah Rabbmu yang maha belas kasih kepadamu, apa lagi yang kau tunggu, segeralah sambut kasih sayang-Nya dalam sisa-sisa waktumu yang masih Ia sediakan, dengan terus-menerus kau pacu dirimu dalam beramal shaleh sebagai bukti ketaatanmu kepada-Nya dan selalu berharap kepada-Nya. Semoga hijab antara dirimu dengan-Nya dapat terbuka kembali untuk bisa berjumpa dengan-Nya. Amiin.

Tiada yang lebih membahagiakanmu selain ampunan Allah, ridho, rahmat, surga dan keindahan menatap wajah-Nya di akhirat kelak. Apalah arti kehidupan dunia yang kau bangun dengan megah jika suatu saat tidak akan kau bawa selain amal perbuatanmu.

Jumat, 19 November 2010

Fun Learning Ramadhan (FULER)

Pada tanggal 23-25 Ramadhan 1431 H yang bertepatan dengan 02-04 September 2010 M Yayasan Umi Ayat telah menyelenggarakan Pesantren Ramadhan yang diberi nama “Fun Learning Ramadhan”. Sesuai dengan namanya, para peserta yang berjumlah 27 anak binaan Yayasan Umi Ayat dari berbagai daerah, diantaranya Cipinang Besar Utara Jaktim, Tanah Abang Jakpus dan Pedati Jaktim serta dari pondok Pesantren Al-Qolam Menteng Jakpus dan Insan Kahuripan Bogor Jawa Barat merasa antusias dan bergembira dalam mengikuti acara ini, salah satunya karena materi-materi yang diberikan dalam acara ini di sampaikan melalui game dan dengan suasana yang ceria. Meski acara yang diadakan di Villa Duta Bogor ini dikemas secara fun,tetapi tidak melenceng dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu menumbuhkan jiwa kepemimpinan, memiliki rasa tanggung jawab, mampu bekerjasama dengan orang lain, menumbuhkan daya kreatifitas, dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap Yayasan Umi Ayat. Semua itu dilakukan dalam rangka memunculkan bibit-bibit kader pelanjut perjuangan yang siap mengemban Visi dan Misi dari Yayasan Umi Ayat pada khususnya dan Dakwah Islam pada umumnya. Selain itu, dalam acara ini pula ditumbuhkan kebiasaan hidup dalam suasana yang syar’I diantaranya dengan shalat berjamaah, mengaji dan menghapal Al-Qur’an bersama, buka puasa dan sahur bersama, mendengarkan ceramah dan muhasabah serta mengambil jarak yang wajar antara lawan jenis. Di bulan yang penuh berkah, semoga acara yang dilakukan selama tiga hari ini pun membawa berkah dan memberi manfaat yang banyak khususnya bagi para peserta didik kita, yang pada gilirannya mereka pun akan mengambil bagian dari dakwah ini, itulah harapan kami.  

Mengirimkan Anak binaan ke Pondok Pesantren


Sabtu, 10 Juli 2010 yayasan umi ayat telah mengirimkan anak binaannya sebanyak 4 orang ke Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Insan Kahuripan Bogor. Mereka adalah Ridwan (baju koko coklat), Tio (baju biru), Panji (baju hitam berpeci), Laras (kerudung putih). Namun, dikarenakan salah satu anak dari 4 orang itu tidak betah, yaitu Ridwan, karena tidak terbiasa untuk tinggal di Pondok Pesantren akhirnya mengeluarkan diri. Pondok Pesantren yang beralamat di Jl. Klapanunggal, Kampung Cibeber 1 Rt 02 / 01 No. 78 Desa Cikahuripan Kec. Klapanunggal Kab. Bogor, Jawa Barat ini memiliki misi untuk  menyelenggarakan pendidikan Islam secara menyeluruh, dan juga membina santri-santri dalam menghapal Al-Qur’an. Selain itu, di pondok Pesantren itu diadakan pula pendidikan kewirausahaan dalam rangka menumbuhkan sikap kemandiriaan para santri secara ekonomi. Diantara kewirausahaan tersebut adalah usaha pertanian organik dan peternakan kelinci.

Tarawih di Yayasan Umi Ayat, Jamaah semakin bertambah

Tak seperti lazimnya kebiasaan masyarakat Indonesia di bulan Ramadhan, yaitu mengalami kemajuan shaf dalam shalat Tarawih alias berkurangnya jamaah dari hari ke hari, justeru di Sekretariat Yayasan Umi Ayat yang beralamat di Jl. Pedati Timur Dalam No. 31 Rt 08 Rw 09 Rawa Bunga Jatinegara, mengalami penambahan jamaah dari hari ke hari. Pada malam pertama shalat Tarawih, jamaahnya hanya sekitar 15 orang, dari hari ke hari semakin meningkat hingga sekarang jumlah jamaah mencapai 37 orang. Jamaah begitu berantusias mengikuti shalat Tarawih yang diikuti dengan ceramah Ramadhan. Setelah selesai, satu persatu jamaah mendapat bagian minuman dan makanan yang disantap selepas lelah melaksanakan shalat Tarawih, karena umumnya jamaah yang mengikuti shalat Tarawih adalah kaum dhu’afa. Selain itu, dua minggu sekali mereka mendapatkan makanan berupa nasi box untuk ifthor yang merupakan sumbangan dari salah satu dermawan.

400 bingkisan untuk dhu’afa di bulan Ramadhan

Kober Rawa Bunga Jatinegara Jaktim, Kamis, 19 Agustus 2010 pukul 08.00 ibu-ibu paruh baya serta ibu-ibu lain yang sebagian bersama anak dalam gendongannya berbondong-bondong mendatangi tempat registrasi pembagian bingkisan sembako, meskipun jalan yang mereka miliki adalah lorong-lorong yang sempit. Para pengurus Yayasan Umi Ayat yang merupakan motor dari kegiatan ini, sudah standbay di lokasi untuk mempersiapkan acara. Tepat pukul 09.00 para donator beserta bingkisan yang akan dibagikan sampai dilokasi. Setelah selesai pengangkutan bingkisan dari mobil ke tempat pembagian yang dilakukan secara estafet oleh panitia, para panitia semakin memperketat keamanan serta mengatur jalur keluar masuk warga sesuai dengan yang direncanakan. Bersama 4 orang hansip yang menjaga setiap jalur masuk, sebagian panitia yang dibantu oleh ketua RT setempat membuat pagar betis untuk lebih menertibkan pengambilan bingkisan. Sambil menunggu sembako dibagikan warga yang mendapatkan bagian bingkisan mendengarkan ceramah terlebih dahulu yang dibawakan oleh Usep Gumilar, S.Pd.I yang membahas satu pelajaran penting di bulan Ramadhan yaitu ‘kesederhanaan’, ini harus bisa terlihat apalagi di saat lebaran yang orang cenderung berlebihan dalam soal biaya pengeluaran untuk membeli pakaian dan yang lainnya. Sekitar pukul 10.00 bingkisan sembako sebanyak 400 paket sudah mulai dibagikan. Satu-persatu setiap warga bersama selembar kupon di tangannya dipanggil oleh salah satu panitia sesuai dengan nomor urut yang telah ditentukan. Pembagian itu berjalan dengan tertib karena warga masuk lokasi dan keluar melalui jalur yang berbeda. Suasana pembagian itu semakin mengharukan, apalagi di saat para donatur terjun langsung membagikan bingkisan sembako kepada para dhu’afa di daerah itu. Bingkisan itu berupa bahan-bahan pokok berupa beras, mie instan, minyak goreng, gula dan yang lainnya. Ini satu momentum berbagi kasih para donatur bersama kaum dhu’afa di bulan yang penuh berkah ini. Aliyono sebagai ketua panitia dan sekaligus ketua Majlis Sosial Yayasan Umi Ayat mengatakan, “Alhamdulillah, acara pembagian 400 bingkisan sembako untuk kaum dhu’afa berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah mensukseskan acara ini”.